Beragai Terobosan Baru Diupayakan Para Cendekiawan Muda Indonesia di Amerika Serikat Demi Kemajuan Dunia Peternakan RI

Seri terakhir webinar Bincang Karya (Bianka), acara yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Republic Indonesia (KBRI) Washington D.C., melalui Kantor Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) Washington, D.C. mengangkat tema Ilmu Peternakan pada Selasa (5/7).

Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara KBRI Washington, D.C. dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) serta Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI).

Dalam sambutannya, Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) di Washington, DC, Rosan Roeslani sempat menyinggung wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak di beberapa wilayah di Indonesia.

“Penelitian-penelitian serta inovasi baru diperlukan di sektor ini bukan hanya untuk menyelesaikan masalah PMK saja tetapi juga meningkatkan produktivitas sektor peternakan kedepannya,” terang Dubes Rosan.

Sementara Direktur Beasiswa, Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), Dwi Larso yang juga turut hadir malam itu menuturkan jika wabah PMK yang sedang melanda Indonesia tidak hanya berimbas pada kerugian ekonomi tetapi juga kerugian secara sosial bagi dunia peternakan Indonesia.

Selain itu, Dwi juga mengatakan jika wabah ini menjadi bukti pentingnya peran ahli Ilmu Peternakan (animal scientist) bagi kehidupan hewan dan manusia yang juga berdampak pada perekonomian dan masyarakat. “Perlu perhatian dan regulasi yang lebih agar hal-hal yang tidak diinginkan tidak lagi menyerang Indonesia,” ujar Dwi.

Ditegaskan Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Washington D.C., Popy Rufaidah, jika tujuan utama diadakannya kegiatan ini adalah untuk menarik minat cendekiawan Indonesia untuk melannjutkan studi ke Amerika.

“Selain itu diharapkan juga akan lebih banyak lagi kerja sama riset atau Pendidikan antara mahasiswa atau peneliti Indonesia dengan ahli di Amerika,” tambah Atdikbud Popy.

Secara khusus, dua mahasiswa Indonesia yang sedang melanjutkan studi master dan doktoral di dua universitas di Amerika Serikat diundang untuk membagikan riset mereka. Agung Irawan, mahasiswa Ph.D. bidang Ilmu Peternakan (Animal Science) di Oregon State University memaparkan risetnya tentang penggunaan limbah industrial hemp dari hasil ekstraksi cannabidiol (CBD).

Agung mengatakan, “Riset saya bertujuan untuk melalukan assessment secara menyeluruh mengenai aspek keamanan limbah hemp tersebut untuk ternak hingga untuk manusia ketika susu atau daging sapinya dimakan oleh konsumen.” Hal itu mengingat profil nutrisi yang sangat baik yang dimiliki limbah tersebut namun tidak memiliki nilai ekonomi untuk saat ini.

Menurut Agung, apabila limbah ini dapat dijadikan pakan ternak, akan sangat menekan biaya pakan, yang secara umum mecapai lebih dari 50% dari seluruh biaya produksi untuk peternakan sapi perah.

Dalam kesempatan tersebut, hadir pula Staci L. Simonich, Dean of College of Agricultural Sciences, Oregon State University. Dijelaskan Staci jika institusinya mempunyai banyak peneliti yang karya-karya risetnya telah banyak dikutip. Disebutkan juga bahwa institusinya juga memiliki Global Hemp Innovation Centers dan Marine Mammal Institute yang berfokus pada konservasi mamalia laut.

Sementara itu Dita Yulianingsih, yang saat ini tengah menyelesaikan studi Masternya di bidang Animal Science di University of Maryland bercerita tentang riset yang saat ini sedang dikerjakan yakni studi prevalensi dari Salmonella Pullorum dan Gallinarum di unggas. Perhatiannya pada tingginya tingkat kematian pada unggas muda akibat bakteri tersebut membuatnya memilih untuk meneliti hal ini.

“Nantinya setelah saya mendapatkan isolat dari peternakan tersebut dan sudah dikonfirmasi untuk Pullorum dan Gallinarumnya, saya akan melakukan uji resistensi terhadap antibiotik terhadap 2 bakteri tersebut dan nantinya kami akan mengembangkan pencegahan alternatif untuk penyakit Salmonella Pullorum dan Gallinarum,” terang Dita.

Ditambahkan Dita jika mereka mengembangkan bakteri Lactobacillus casei dan memberikannya pada Unggas lalu melihat perkembangan survival dan virulensi dari Salmonella Pullorum dan Gallinarum.

Dalam acara tersebut Dita juga didampingi oleh Carol L. Keefer, Director of Graduate Program, University of Maryland, College Park. Carol mengatakan jika ada beberapa bidang riset yang dilakukan fakultasnya meliputi Genetics and Cell Biology, Nutrient Utilization and Metabolism, Pathobiology, And Infectious Diseases, Reproduction and Development, serta Animal and Wellbeing.

Jamal Wiwoho, Ketua Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) mengapresiasi terlaksanya seluruh seri webinar Bianka ini dan berharap jika informasi yang selama ini sudah disampaikan para pembicara dapat dimanfaatkan para peserta untuk menjadi bahan pertimbangan untuk melanjutkan studi ke Amerika Serikat maupun para peneliti yang akan melakukan penelitian dengan ahli-ahli dari luar negeri.

“Selamat, atas suksesnya seluruh seri webinar Bianka. Khususnya untuk edisi kali ini, semoga menjadi motivasi bagi para peneliti kita untuk berinovasi karena nyatanya banyak persoalan di bidang peternakan yang perlu mendapat perhatian,” tutur Jamal.

Bincang Karya seri ke-41 ini menghadirkan Dicky Tri Utama, Dosen Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran sebagai moderator dan memimpin jalannya kegiatan.

Saksikan rekaman siaran langsung webinar Bincang Karya (BIANKA) Seri-41 Bidang Ilmu Peternakan pada laman resmi Facebook Atdikbud USA dengan tautan https://bit.ly/youtube-watch-bk41.

Whatsapp Kami